Puasa adalah suatu ibadah yang dilakukan oleh umat muslim.
Sebagaimana ibadah yang lainnya, puasa inipun di bagi menjadi 2 yaitu Puasa Wajib dan Puasa Sunnah.
Adapun puasa wajib yang dilaksanakan oleh umat muslim itu hanya ada satu puasa, yaitu Puasa Ramadhan.
Sedangkan puasa sunnah ini macamnya ada banyak, seperti puasa senin dan kamis, puasa daud, puasa Ayyamul Bidh, dan lain lain.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai puasa sunnah yang dianggap menjadi penyempurna dari Puasa Ramadhan, yaitu Puasa Syawal.
Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan untuk menyempurnakan Puasa Ramadhan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.
HR. Muslim no. 1164.
Kata Rasullullah sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadist Muslim diatas, bahwa barang siapa yang berpuasa Ramadhan 30 hari lalu di tambah puasa enam hari syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun penuh. Masyaallah.
5 Keutamaan Puasa Syawal
1. Seperti Berpuasa 1 Tahun Penuh (Tanpa Jeda)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.
HR. Muslim no. 1164, dari Abu Ayyub Al Anshori
Para ulama menjelaskan mengenai hadist diatas, bahwa apabila seorang muslim berpuasa selama 30 hari Full, itu sama seperti berpuasa 10 Bulan (30 x 10 = 300 Hari atau sama dengan 10 Bulan) sedangkan puasa enam hari syawal itu ibarat berpuasa selama 2 bulan ( 6 x 10 = 60 hari atau sama dengan 2 bulan ).
Kalau di hitung, orang yang berpuasa Ramadhan 1 bulan Penuh lalu ditambah dengan puasa 6 hari syawal, maka orang tersebut seperti berpuasa 1 tahun penuh.
2. Tanda di Terimanya Puasa Ramadhan
Salah satu tanda diterimanya amal seorang hamba adalah, maka Allah akan menunjukan hamba tersebut kepada Amalan yang lainnya.
Dimana hal ini tujuanya untuk semakin mendekatkan hamba tersebut kepada Allah.
Hal ini diambil dari perkataan seorang salaf bahwa beliau mengatakan :
نْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا
“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 8/417.
3. Sebagai Cara Bersyukur Kepada Allah
Puasa enam hari syawal juga bisa dijadikan sebagai bentuk syukur kita kepada Allah.
Bentuk syukur apa yang dimaksud ? Yaitu bentuk syukur atas ampunan dosa dosa yang telah diampuni selama kita beramal dibulan Ramadhan.
Ibnu Rajab mengatakan, ”Tidak ada nikmat yang lebih besar dari pengampunan dosa yang Allah anugerahkan. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 39)
4. Sebagai Penyempurna Puasa Wajib
Salah satu faedah dari ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah yang wajib.
Tak terkecuali dengan puasa syawal ini, apabila mungkin selama kita menjalankan puasa Ramadhan, banyak kekurangan yang kita tidak tahu.
Maka cara menyempurnakannya adalah dengan menjalankan ibadah puasa sunnah.
5. Sebagai Bentuk Hamba yang Sholeh
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan yang dimana seluruh dosa dosa dilebur dan diampuni oleh Allah apabila kita betobat dengan sungguh sungguh dibulan ini.
Namun adapula orang orang yang berbahagia apabila bulan ini berakhir, dan adapula orang yang bersedih karena merasa dirinnya belum tentu akan bertemu kembali pada bulan Ramadhan yang akan datang atau tidak.
Diantara bentuk sedihnnya adalah hamba tersebut akan lebih semangat lagi memperbaiki diri kepada Allah dengan memperhatikan amalan amalan sunnah yang bisa dikerjakan pasca bulan Ramadhan.
Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang taat, hamba yang sholeh hamba yang pandai bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua, aamiin.